Bulan Mei Musim Apa

Bulan Mei Musim Apa

Hari Besar Nasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Mei 2024

Ilustrasi Tahun 2024. foto/IStockphoto

Kalender Islam Dzulkaidah 1445 Hijriah

Kalender Islam Dzulkaidah 1445 Hijriah beserta penanggalan Masehinya yang dirilis oleh Kementerian Agama RI dapat disimak dalam tabel berikut:

Hari Besar Internasional Mei 2024

tirto.id - Sosial budaya

Kontributor: Aisyah Yuri OktavaniaPenulis: Aisyah Yuri OktavaniaEditor: Yulaika Ramadhani

Merdeka.com - Memasuki musim apa sekarang di Indonesia adalah hal yang penting diketahui untuk mempersiapkan diri menyambut dampak-dampak yang dibawanya. Sebagai salah satu negara tropis di dunia, Indonesia hanya memiliki dua musim saja sepanjang tahunnya.

Kedua musim tersebut adalah musim hujan dan musim kemarau. Musim penghujan terjadi pada Oktober hingga Maret. Sedangkan musim kemarau biasanya berlangsung pada April hingga September menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Indonesia.

Meski demikian, waktu terjadinya kedua musim tersebut belakangan ini tidak tentu lantaran kondisi iklim global yang berubah-ubah. Ketidaktentuan waktu mulainya musim penghujan dan kemarau membuat masyarakat bertanya-tanya sebenarnya sedang musim apa sekarang di Indonesia yang sebenarnya.

Bagaimana hujan tak menentu terjadi di Indonesia? Semua faktor ini menyebabkan cuaca menjadi tidak menentu, dengan perubahan ekstrem dari panas yang menyengat hingga hujan deras dalam waktu singkat.

Kapan musim hujan di Indonesia? Dengan datangnya musim hujan pada November 2024, Indonesia dihadapkan pada sejumlah tantangan kesehatan yang harus diwaspadai oleh seluruh masyarakat.

Kenapa hujan di Indonesia tidak menentu? Perubahan cuaca yang tidak dapat diprediksi di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah masa peralihan musim, yang dikenal sebagai pancaroba. Selama masa ini, perubahan cuaca yang tidak menentu sering terjadi, seperti saat beralih dari musim kemarau ke musim hujan, dan sebaliknya.

Kapan musim hujan di Indonesia biasanya dimulai? 'Musim kemarau akan berakhir di sebagian besar wilayah Indonesia mulai akhir Oktober ini, dan awal musim hujan secara bertahap, dimulai awal November 2023,' tulis BMKG dalam keterangan resminya dilansir Rabu (4/10/2023).

Kapan hujan tak menentu terjadi? Pancaroba antara musim penghujan dan musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Maret dan April, sementara pancaroba antara musim kemarau dan musim penghujan biasanya terjadi pada bulan Oktober hingga Desember.

Musim adalah sebuah peristiwa alam di Bumi yang terjadi dalam jangka waktu tahunan dan meliputi wilayah yang luas. Musim tidak hanya dipengaruhi oleh keadaan atmosfer suatu wilayah akan tetapi juga dipengaruhi oleh posisi wilayah tersebut dengan acuan garis khatulistiwa (ekuator).

Hal ini membuat musim yang diterima oleh suatu wilayah menjadi sangat bergantung dengan iklim pada wilayah tersebut. Secara umum pembagian musim pada wilayah yang tropis (disekitar equator) terbagi menjadi dua yaitu musim kemarau dan musim penghujan dengan rentang waktu perputaran tahunan.

Indonesia adalah salah satu negara topis, karenanya hanya memiliki dua musim dengan pembagian 4-5 bulan musim kemarau, 4-5 bulan musim penghujan, dan sisanya adalah masa peralihan atau pancaroba.

Perubahan musim adalah suatu kondisi terjadinya perubahan durasi musim hujan atau musim kemarau antara satu periode terhadap periode sebelumnya. Analisis perubahan musim dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

1. Menentukan pemisahan Musim Hujan (MH), Musim Kemarau (MK) dan Musim Pancaroba (MP) berdasarkan hubungan beda nyata terkecil antara curah hujan dari 2 bulan berturut-turut.

2. Apabila curah hujan bulanan lebih dari 200 mm ditetapkan sebagai Musim Hujan (MH), apabila curah hujan bulanan kurang dari 100 mm ditetapkan sebagai Musim Kemarau (MK), dan apabila curah hujan bulanan antara 100-200 mm maka ditetapkan Musim Pancaroba (MP), hal ini mengikuti kriteria bulan basah dan bulan kering menurut Oldeman.

Beberapa program bantuan sosial (bansos) dijadwalkan untuk disalurkan pada bulan Mei 2024. Bansos ini ditujukan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) untuk memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Berikut BLT Mitigasi Risiko Pangan sejumlah Rp 600 ribu juga dijadwalkan untuk disalurkan pada bulan Mei 2024

Bantuan sosial pertama yang akan dicairkan pada bulan Mei 2024 adalah bantuan sembako pangan (BSP). Bantuan sembako ini secara berkala disalurkan ke rekening masing-masing penerima setiap bulan. Tiap bulan, KPM akan menerima bantuan sembako sebesar Rp 200 ribu. Dahulu dikenal dengan nama Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT), bantuan sembako ini diberikan kepada 18,8 juta KPM.

Program Keluarga Harapan (PKH) Tahap 2

Di samping bantuan sembako, program Keluarga Harapan (PKH) juga dijadwalkan untuk disalurkan pada bulan Mei 2024. Penyaluran bantuan PKH sudah mencapai tahap 2 dengan periode penyaluran pada bulan April, Mei, dan Juni 2024. Jadi, jika bantuan PKH tahap 2 belum diterima pada bulan April 2024, kemungkinan besar akan disalurkan pada bulan Mei 2024.

Jumlah bantuan sosial (bansos) PKH tahap 2 yang diberikan kepada 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bervariasi, mulai dari Rp 225 ribu hingga Rp 750 ribu, tergantung pada kategori yang mereka masuki.

Misalnya, kelompok yang termasuk dalam kategori ibu hamil/nifas dan keluarga dengan anak usia dini 0-6 tahun akan menerima bansos PKH tahap 2 sebesar Rp 750 ribu atau Rp 3 juta per tahun. Sementara itu, KPM yang memiliki anak yang bersekolah di tingkat SD/sederajat akan mendapatkan bantuan PKH tahap 2 sebesar Rp 225 ribu atau Rp 900 ribu per tahun. Bansos PKH tahap 2 disalurkan secara langsung ke rekening KPM.

Bantuan sosial lain yang akan diterima pada bulan Mei 2024 adalah BLT Dana Desa. Setiap Keluarga Penerima Manfaat (KPM) akan menerima BLT Dana Desa 2024 sejumlah Rp 300 ribu setiap bulannya. Proses penyaluran BLT Dana Desa 2024 dilakukan per 2 bulan atau 3 bulan sekali, disesuaikan dengan kebijakan pihak desa.

Berbeda dengan dua jenis bansos sebelumnya yang ditransfer ke rekening, BLT Dana Desa 2024 disalurkan langsung kepada KPM dalam bentuk uang tunai. KPM akan diundang oleh pihak desa/kelurahan untuk menerima BLT Dana Desa 2024.

Program Indonesia Pintar (PIP)

Dalam sektor pendidikan, terdapat bantuan sosial Program Indonesia Pintar (PIP) yang diberikan kepada murid di tingkat SD, SMP, SMA/SMK, dan mahasiswa yang mengalami kesulitan finansial. Bantuan ini juga diberikan kepada pemegang Kartu Indonesia Pintar (KIP) serta murid dengan kebutuhan khusus, termasuk yang terkena dampak bencana alam, yatim piatu, dan korban musibah lainnya.

Jumlah bantuan PIP berubah-ubah tergantung pada jenjang pendidikan, dimulai dari Rp 450 ribu hingga Rp 1,8 juta. Bantuan sosial PIP disalurkan melalui rekening Simpanan Pelajar (SimPel) yang dimiliki oleh setiap siswa penerima PIP, termasuk di antaranya yang terdaftar di BRI, BNI, dan BSI.

Penyaluran PIP dilakukan dalam tiga tahap dengan setiap tahap berlangsung setiap 3-4 bulan, sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Selain itu, penyaluran PIP tahap 2 dimulai dari bulan Mei hingga Juli 2024.

Bantuan Pangan Beras 10 kg

Selain uang tunai, penduduk juga akan menerima bantuan dalam bentuk beras 10 kg pada bulan Mei 2024. Bantuan Pangan Beras 10 kg diberikan kepada 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang terdaftar dalam Program Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE). Bantuan beras 10 kg diberikan sekali setiap bulan, termasuk pada bulan Mei 2024. Penyaluran bantuan beras dilakukan melalui kantor desa/kelurahan, sehingga jadwal pencairan akan diinformasikan oleh pengurus desa.

Berikutnya, apakah BLT Mitigasi Risiko Pangan sejumlah Rp 600 ribu juga direncanakan untuk disalurkan pada bulan Mei 2024?

Sampai saat ini, pemerintah belum mengumumkan secara resmi jadwal penyaluran BLT sebesar Rp 600 ribu yang akan diberikan sebagai pengganti BLT El Nino 2023. Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, hanya menyatakan bahwa anggaran untuk bantuan tersebut telah tersedia.

Segera Unduh Digital Desa App by DIGIDES - Aplikasi di Google Play untuk mendapatkan informasi desa ter-update atau ajukan ketertarikan DISINI dan bawa desamu menuju desa digital !!

Penulis: Nurul Fadillah

BPBD Kabupaten Bojonegoro, Sebagaimana prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas 1 Juanda Sidoarjo melalui suratnya Nomor: ME.02.03/DT.225/DATIN/2023 Tanggal 22 Oktober 2023 tentang informasi Prakiraan Kondisi Iklim Jawa Timur Oktober sampai dengan Desember 2023. Berdasarkan prakiraan dari BMKG bahwa musim penghujan dimulai di Dasarian II Bulan November  dan paling lambat Januari 2024.  Pada bulan November 2023 akumulasi curah hujan di Jawa Timur antara 11-458 milimeter. Sebagian besar wilayah di Jawa Timur diprakirakan memiliki curah hujan kategori menengah yaitu Bojonegoro bagian barat, Ngawi, Tulungagung bagian utara dan selatan, Jombang, Batu, Blitar bagian utara, Lumajang bagian timur, Jember, Probolinggi bagian selatan dan Bondowoso bagian selatan. Sedangkan wilayah yang diprakirakan termasuk dalam kategori tinggi adalah Probolonggo meliputi wilayah Krucil dan Tiris dengan akumulasi curah hujan berkisar antara 301 - 500 milimeter.

Pada bulan Desember  curah hujan berkisar antara 106-462 milimeter. Sebagian besar wilayah Di Jawa Timur memiliki curah hujan kategori menengah kecuali beberapa wilayah yang memiliki curah hujan kategori tinggi yakni Blitar bagian utara, Kediri bagian timur, Jombang bagian selatan, Mojokerto bagian selatan, Batu, Malang bagian barat laut. Pasuruan bagian timur, Probolinggo bagian tenggara, Jember bagian utara, Nganjuk bagian selatan, Tulungagung bagian utara dan pulau Bawean dengan estimasi curah hujan berkisar antara 301 - 500 milimeter.

Puncak musim penghujan diprakirakan akan terjadi di Bulan Februari 2024. Masyarakat dapat mengikuti perkembangan informasi cuaca dan iklim diwilayah melalui media sosial dan informasi yang disampaikan secara resmi.

Dibuat tanggal 28-11-2023

Sementara tanggal 10-31 Mei 2024 merupakan bulan Zulkaidah 1445 H.

Sejarah penetapan kalender hijriah

Melansir Kompas.com, kalender Hijriah adalah sistem penanggalan yang dibuat oleh umat Islam pada abad ke-7.

Sistem kalender dalam Islam ini diprakarsai oleh Umar bin Khattab, yang kemudian digunakan oleh umat muslim dan negara-negara Islam, yakni 17 tahun setelah hijrahnya Rasulullah SAW.

Penamaan "hijriah" diambil dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah pada 622 Masehi, yang kemudian ditetapkan sebagai dimulainya perhitungan tahun Hijriah.

Pembuatan kalender Hijriah berdasarkan permasalahan surat-menyurat kala itu yang dialami pemerintahan Islam era Khulafaur Rasyidin.

Saat itu, pemerintahan Islam menemukan kesulitan mengidentifikasi dokumen yang tidak bertahun, maupun bertanggal atau bulan.

Baca juga: Konsumsi Garam Tak Boleh Lebih dari Segini dalam Sehari, Simak Tips Cara Mengurangi Perlahan

Ditambah lagi, banyak wilayah kekuasaan Islam yang memiliki penanggalannya sendiri, sehingga pengarsipan menjadi semakin rumit.

Oleh karena itu, Khalifah Umar bin Khattab mengumpulkan para sahabat Nabi untuk membicarakan permasalahan penanggalan.

Sejarah kalender Hijriah ini pun kemudian dimulai untuk mencari solusi dari permasalahan penanggalan tersebut.

tirto.id - Kalender Islam bulan Dzulkaidah 1445 Hijriah akan berlangsung selama 29 hari, mulai dari 10 Mei 2024 sampai dengan 7 Juni 2024.

Bulan Dzulkaidah merupakan bulan kesebelas dalam kalender Hijriah yang jatuh tepat sesudah Syawal dan sebelum Dzulhijjah. Berbeda dari dengan kalender Masehi yang terdiri dari 365-366 hari, kalender Hijriah atau Komariah terdiri dari 354-355 hari

Penanggalan Islam terdiri atas 12 bulan yang dihitung berdasarkan revolusi bulan yakni periode peredaran bulan mengelilingi bumi. Hal inilah yang kemudian menjadi dasar julukan lain dari kalender Islam yakni kalender komariah, diadaptasi dari bahasa Arab yang berarti bulan.

Penanggalan hijriah dicetuskan pertama pada 17 Hijriah atau 622 Masehi, saat masa kekhalifahan Umar bin Khattab ra. Hal ini dikarenakan adanya insiden dokumen tidak bertahun yang kemudian menimbulkan polemik dan perdebatan.

Bulan Dzulkaidah atau Dzulqa'dah sendiri termasuk dalam empat bulan haram yang dimuliakan oleh Allah SWT, secara urutan bulan ini merupakan bulan haram pertama dalam satu tahun. Dalam kalender Jawa bulan ini disebut sebagai bulan Selo atau Apit yang memiliki makna ‘terjepit’ di antara bulan Syawal yang di dalamnya terdapat perayaan Idul Fitri dan Dzulhijjah dengan perayaan Idul Adha.

Musim Apa Sekarang di Indonesia?

Setelah mengetahui pengertian dan bagaimana perubahan musim terjadi, barulah kita bisa menganalisis tengah terjadi musim apa sekarang di Indonesia.

Mengutip laman bmkg.go.id, prakiraan musim hujan 2022/2023 di Indonesia menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah diprakirakan mengalami awal musim hujan 2022/2023 pada kisaran September hingga November 2022 dan berlanjut hingga datangnya musim kemarau di 2023.

Musim hujan aktif biasanya akan dimulai pada Oktober dan berakhir di Maret. Sementara, musim kemarau akan menyusul pada April dan berakhir pada September. Sehingga, saat ini Indonesia tengah berada di penghujung musim hujan tahunannya atau musim pancaroba.

Musim pancaroba biasanya ditandai dengan keadaan udara dan cuaca yang tak menentu, banyak angin besar terjadi secara acak serta kemunculan beberapa penyakit. Sangat penting bagi Anda untuk memperhatikan kesehatan dan kondisi tubuh dalam penghujung musim hujan dan musim pancaroba ini. (mdk/edl)

Daftar Tanggal Merah Mei 2024 dan Cuti Bersama

Berdasarkan SKB 3 Menteri Nomor 855 Tahun 2023, Nomor 3 Tahun 2023, dan Nomor 4 Tahun 2023, Mei memiliki sederet tanggal merah yang termasuk hari libur nasional dan cuti bersama.

Berikut daftar tanggal merah Mei 2024 dan cuti bersama bulan ini: